Saya sedang dalam proyek membuat sebuah mainan fisika, yang saya beri nama Anteng (e-nya dibaca seperti pada kata elang). Mayoritas orang pasti mengenal kata Anteng, terutama orang Jawa, karena memang itu adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang artinya diam, seimbang, tidak berisik, dan sejenisnya.
Mainan ini bukan murni rekaan saya. Sebelumnya saya sudah pernah melihat bentuk sejenis di buku Matematika Sebagai Alat Bantu oleh Pak Yohanes Surya, walaupun saat itu saya belum paham tentang mainan tersebut.
Pada dasarnya ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang di libur akhir semester ini. Saya tertarik untuk memanfaatkan ilmu fisika dalam membuat sebuah mainan. Saya memulai dari sesuatu yang mudah, sesuatu yang mungkin bisa saya selesaikan, sesuatu yang alatnya terjangkau bagi saya. Maka, jatuhlah pilihan saya pada prinsip kesetimbangan benda dan pusat massa.
Sebelumnya saya sudah pernah membuat mainan yang menerapkan pusat massa, namun bentuknya masih asal-asalan. Ini adalah pengembangan dan bentuk yang lebih disempurnakan.
Dalam pengerjaan ini, awalnya saya berpikir jika dibutuhkan setidaknya empat buah beban di sekeliling titik tumpu. Namun setelah dianalisis, dua buah beban saja sudah cukup (satu pun sebenarnya sudah cukup, tapi bentuknya kurang bagus), dan sampailah saya pada desain seperti gambar di atas, yang kemudian saya sadari serupa dengan gambar yang pernah saya lihat di buku Pak Yohanes Surya.
Saya mengerjakan mainan tersebut dengan alat seadanya: sedotan, besi, paku, dan tali rafia.
(Hasil jadinya) |
Lalu dicoba, tinggal diletakan di suatu tempat, dan hasilnya:
(Seimbang di atas jari) |
(Seimbang di atas antena radio) |
Begitu seterusnya, seimbang di manapun ia diletakkan.
Namun masih ada yang kurang, yaitu wujud mainannya yang masih asal-asalan (memakai alat sekenanya). Masih diperlukan desain yang lebih bagus dan pengerjaan yang lebih rapi.
***
Untuk penjelasan fisis dari mainan ini akan saya tulis di pos lain.
0 komentar:
Posting Komentar