Alhamdulillah.. kemarin sore buku yang saya tunggu-tunggu kedatangannya sudah sampai.
Buku ini sempat membuat saya khawatir, karena ketika saya cek resi pengirimannya tertulis bahwa paket buku itu received on destination, sedangkan saya belum menerima buku itu. Saya khawatir dan terus-terusan kepikiran.
Di sela-sela khawatir itu akhirnya buku sampai, selang 3 hari dari hari pengiriman.
Buku yang saya beli adalah Markesot Bertutur, karya Cak Nun. Ini sebenarnya buku apa? Simak saja deskripsi singkat yang ada di cover belakangnya:
Markesot adalah sosok lugu dan cerdas, mbeling, dan terkadang misterius. Dalam kesehariannya dengan sahabat-sahabatnya, Markembloh, Markasan, Markemon, dan lain-lain yang tergabung dalam Konsorsium Para Mbambung (KPMb), Markesot memperbincangkan seabrek problem masyarakat kita. Dari konflik politik internasional sampai soal celana. Dari tasawuf hingga filosofi urap. Dalam gaya bertutur khas Jawa Timuran yang penuh canda dan sindiran, Markesot mengajak kita meneropong kehidupan secara arif dan menemukan hakikat di balik nilai-nilai semu yang merajalela.
Singkatnya, buku ini berisi esai-esai Cak Nun yang bercerita tentang cara Markesot dalam melihat problem di sekitarnya (tentu saja dengan sudut pandang baru).
Saya tertarik dengan buku ini, karena buku ini benar-benar memberi sudut pandang baru dalam melihat sesuatu, dan mengajari untuk menggali mutiara dari tempat yang tidak terduga. Apa yang dikatakan Markesot sangat menarik, penuh canda, makna, dan sindiran.
Dengan memahami sudut pandang Markesot, saya dapat melihat dunia ini dengan sudut pandang baru. Apa kata Markesot tentang ilmu, tentang kuliah, tentang fisika, tentang tradisi, dan semuanya. Saya akan tahu apa kata Markesot tentang Fisika Undip yang saat ini sedang saya tempati. Apa kata Markesot tentang semua ini.
0 komentar:
Posting Komentar