Jumat, 29 Januari 2016

Anteng: Mainan Kesetimbangan ala Fisika

Saya sedang dalam proyek membuat sebuah mainan fisika, yang saya beri nama Anteng (e-nya dibaca seperti pada kata elang). Mayoritas orang pasti mengenal kata Anteng, terutama orang Jawa, karena memang itu adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang artinya diam, seimbang, tidak berisik, dan sejenisnya.
Mainan ini bukan murni rekaan saya. Sebelumnya saya sudah pernah melihat bentuk sejenis di buku Matematika Sebagai Alat Bantu oleh Pak Yohanes Surya, walaupun saat itu saya belum paham tentang mainan tersebut. 
Pada dasarnya ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang di libur akhir semester ini. Saya tertarik untuk memanfaatkan ilmu fisika dalam membuat sebuah mainan. Saya memulai dari sesuatu yang mudah, sesuatu yang mungkin bisa saya selesaikan, sesuatu yang alatnya terjangkau bagi saya. Maka, jatuhlah pilihan saya pada prinsip kesetimbangan benda dan pusat massa.
Sebelumnya saya sudah pernah membuat mainan yang menerapkan pusat massa, namun bentuknya masih asal-asalan. Ini adalah pengembangan dan bentuk yang lebih disempurnakan.


Dalam pengerjaan ini, awalnya saya berpikir jika dibutuhkan setidaknya empat buah beban di sekeliling titik tumpu. Namun setelah dianalisis, dua buah beban saja sudah cukup (satu pun sebenarnya sudah cukup, tapi bentuknya kurang bagus), dan sampailah saya pada desain seperti gambar di atas, yang kemudian saya sadari serupa dengan gambar yang pernah saya lihat di buku Pak Yohanes Surya.
Saya mengerjakan mainan tersebut dengan alat seadanya: sedotan, besi, paku, dan tali rafia.

(Hasil jadinya)

Lalu dicoba, tinggal diletakan di suatu tempat, dan hasilnya:

(Seimbang di atas jari)
(Seimbang di atas antena radio)
Begitu seterusnya, seimbang di manapun ia diletakkan. 
Namun masih ada yang kurang, yaitu wujud mainannya yang masih asal-asalan (memakai alat sekenanya). Masih diperlukan desain yang lebih bagus dan pengerjaan yang lebih rapi.

***

Untuk penjelasan fisis dari mainan ini akan saya tulis di pos lain.

[Update] Penjelasan fisisnya bisa anda baca di Prinsip Kerja Anteng


Sang Penyebar Semangat Inovasi, Penggagas.com!



Kreativitas dan inovasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh seseorang (atau secara umum negara) untuk dapat hidup dan berkembang di kancah internasional saat ini. Kemajuan pesat di negara barat tak pelak lagi memaksa kita untuk menjadi sekedar teri kecil yang terus menerus menjadi konsumen, sedang mereka menjadi tokoh terhebat dalam kisah di dunia ini. Kemajuan besar pasti diraih melalui kemajuan-kemajuan kecil sebelumnya, yang di dunia barat ditunjukkan melalui semangat inovasi teknologi yang menggebu-gebu, dan bahu-membahu untuk berkarya menjadi lebih baik. 
Dan kita semua tahu, kita (negara kita) kalah besar dalam hal itu.
Negara Indonesia memiliki sumber daya dan kemampuan, tapi belum memiliki iklim yang menumbuhkan semangat inovasi. Pada dasarnya kita hebat, tapi kehebatan itu tenggelam, kalah tenar dengan serbuan inovasi dari negara lain. 

*** 

Paragraf pembuka di atas mungkin terlalu berlebihan, terlalu menggebu-gebu, tapi tidak masalah karena saya memang sedang bersemangat delam menulis ini. 
Inti dari paragraf di atas adalah bahwa kita (sebagai individu ataupun negara) pada dasarnya memiliki kemampuan hebat, tetapi belum memiliki lingkungan yang tepat untuk menumbuhkan inovasi. Padahal, inovasi itulah yang sedang sangat dibutuhkan saat ini. 
Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mendapatkan lingkungan yang menumbuhkan semangat inovasi? 
Jawabannya adalah Penggagas!

“Penggagas.com adalah sebuah situs online yang berfungsi sebagai wadah bagi para pemikir, pengembang, dan inovator di Indonesia untuk diskusi, kolaborasi dan konsultasi mengenai project inovatif.” Keterangan pada bagian about us di webiste Penggagas.

Sebagaimana disampaikan dalam video perkenalannya, Penggagas berusaha untuk menciptakan iklim inovasi dan menumbuhkan semangat inovasi di Indonesia. Dan menurut hemat saya, apa yang dicita-citakan oleh penggagas akan benar-benar tercapai (Amin). 
Iklim inovasi yang dicanangkan Penggagas dibentuk melalui tulisan-tulisan up to date yang menunjukkan inovasi-inovasi teknologi keren dari seluruh dunia, tulisan yang berisi ajakan untuk berinovasi, analisis saintifik terhadap suatu ide, tips-tips inovasi, dan masih banyak lagi lainnya. Dengan penyampaian saintifik yang mudah dipahami semua orang, tulisan-tulisan di Penggagas layak untuk dibaca sebagai referensi dan motivasi dalam berinovasi. 
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tulisan yang ada di Penggagas, silahkan langsung kunjungi websitenya di www.penggagas.com. Pertama-tama Anda akan disuguhi tampilan website minimalis yang keren, lalu Anda akan tertarik dengan setiap judul tulisan yang ada. Sebut saja Fontus: Botol yang Otomatis Memproduksi Air Minum dari Udara, Cermati Rahasia Coolest, Pendingin Prtable Yang Menggemparkan Kickstarter, dan masih banyak lagi lainnya. 
Penggagas.com didirikan oleh orang-orang yang telah terbukti ahli dalam di bidangnya masing-masing dan punya semangat tinggi dalam hal berinovasi. Mereka adalah Arfi'an Fuadi, Arif Sony Wibowo, Adit widya Pradipta, Fajar Budi Laksono, Willy Anugrah, Taufiq Syahrir, Hendrik Santosa, Cahyo Tri Satrio, Andri Ongko Wijoyo. Untuk mengetahui profil dan keahlian mereka masing-masing, siahkan lihat di sini. 
Intinya bahwa Penggagas benar-benar memiliki misi untuk menebar semangat inovasi ke seluruh pelosok Indonesia. 
Saya sendiri, walau sampai saat ini belum bisa berinovasi secara besar-besaran, merasakan manfaat besar dengan kehadiran Penggagas. Mulai paham bahwa dunia ini luas, masih ada banyak hal yang perlu dipelajari dan dieksplorasi, dan kita harus berinovasi. 



Selasa, 26 Januari 2016

Alan Turing dan Sherlock Holmes



Ada semacam hal tak terpisahkan ketika saya menonton film biografi Alan Turing di The Imitation Game dan menonton serial Sherlock Holmes di Sherlock Holmes Series. Rasanya ada sesuatu yang menghubungkan kedua film tersebut.
Latar tempat di Inggris, ya, itu benar. Kedua film tersebut mengambil latar tempat di Inggris. Tapi bukan itu yang membuat kedua film ini terasa sangat berhubungan.
Karakter seorang cerdas, pemikir handal, yang sayangnya tidak punya banyak teman. Ya, sekali lagi itu benar. Walaupun ini sedikit menunjuukan hubungan, bukan itu hubungan sebenarnya. Bukan itu hubungan yang saya rasakan.
Apa mungkin di dunia nyata Alan Turing pernah bekerja sama dengan Sherlock Holmes?
Tentu saja tidak. Karena pada dasarnya Sherlock Holmes adalah sebuah tokoh detektif fiktif yang diciptakan Sir Arthur Conan Doyle, yang tidak ada di kehidupan nyata.
Namun demikian, saya tetap saja merasa ada hubungan erat antara Alan Turing dan Sherlock Holmes. Terutama di dalam film tersebut.
Cara bicara Alan Turing, persis sama seperti Sherlock Holmes. Setiap dengusan napas dan teriakan Sherlock Holmes, terasa kalau Alan Turing yang melakukannya. Apa ini?

***

Terlepas dari semua hubungan di atas, saya menyadari satu hal. Alan Turing adalah Sherlock Holmes, dan Sherlock Holmes adalah Alan Turing. Bukan karakternya, tapi memang benar demikian. Bahwa pemeran Alan Turing di The Imitation Game adalah pemeran Sherlock Holmes di Sherlock Holmes Series.
Itu hubungannya! 
Benedict Cumberbatch!


 


Jumat, 22 Januari 2016

Mengakses SIA Undip Melalui Anonymouse FSM


Kabar gembira untuk kita semua, web SIA (Sistem Informasi Akademik) dapat diakses dari luar jaringan Undip. Web SIA Undip, yang digunakan untuk melihat hasil studi selama satu semester dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) semester berikutnya, sebelumnya tidak dapat diakses dari luar jaringan Undip, yang tentu saja membuat para mahasiswa mengeluhkan sistem IT yang ada di Undip.
Sebelumnya saya sudah pernah mem-posting tentang tips untuk mengakses SIA Undip dengan lancar, tetapi dua jam setelah saya menulis tips tersebut, triknya tidak bekerja lagi.

Berikut ini cara terbaru untuk mengakses SIA Undip dari luar jaringan Undip.

Menggunakan Anonymouse FSM, berikut Username dan Passwordnya


Ini adalah trik yang barusan saya coba (dan berhasil), yaitu melalui web proxy anonymouse FSM http://www.anonymouse.fsm.undip.ac.id, lalu mengisi username dan password sebagai berikut

Username: anonymouse
Password: fsmhebat

Setelah masuk ke anonymouse FSM, pilih menu Siakad untuk masuk ke SIA Undip.

[Update] Web proxy anonymouse FSM dapat digunakan oleh semua mahasiswa Undip

Silahkan dicoba, silahkan dinikmati keberhasilannya.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 21 Januari 2016

Info SIA Undip


Terkait situs SIAKAD (SIA) yang seringkali tidak bisa diakses untuk mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa dari luar Undip, Pembantu Dekan IV, Bapak Jati Utomo Dwi Hatmoko, ST., MM., MSc., PhD mengatakan bahwa permasalahan SIA berawal dari gangguan listrik sebulan yang lalu dan berimbas kepada jaringan di Undip yang menyebabkan segala koneksi di Undip melambat dan terbatas.
Faktor yang lain adalah orang yang seharusnya mengontrol jaringan Undip sedang mempersiapkan ujian tesisnya besok Kamis (21/1).
“Jadi untuk sementara belum bisa diakses di luar dan akan diusahakan secepatnya diperbaiki karena idealnya semua sarana dan prasarana Undip khususnya SIA bisa diakses dimana saja, tidak harus melalui Undip,” ungkap Pak Jati.
Pak Jati juga menegaskan bahwa akan selesai sebelum pengisian KRS berlangsung agar tidak mengganggu mahasiswa yang sedang di luar kota maupun di luar pulau Jawa.
“Akan kita usahakan agar bisa selesai secepatnya. Jika belum bisa tepat waktu terpaksa mahasiswa yang sedang tidak di Semarang bisa minta tolong temannya untuk mengisikan KRS,” tambah Pak Jati (Angga, Umi)

[Sumber : Pembantu Dekan IV FT, Bpk. Jati Utomo Dwi Hatmoko, ST., MM., MSc., PhD | Dikutip dari LPM Momentum]

Selasa, 19 Januari 2016

Tips Untuk Mengakses SIA UNDIP

Sudah menjadi hal yang lumrah diketahui, jika web Sistem Informasi Akademik (SIA) Undip (atau web apapun) sering mengalami down-server ketika mayoritas mahasiswa mulai mengaksesnya. Tak terkecuali untuk saat ini, ketika mahasiswa mulai melihat hasil studi selama satu semester dan melakukan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) untuk semester berikutya. Lebih dramatis lagi, baru-baru ini di web sia undip terdapat tulisan "Maaf hanya dapat diakses dari jaringan komputer di lingkungan Universitas Diponegoro". Bagaimana ini?

Untuk mengatasi kesulitan masuk SIA ini, saya menemukan beberapa cara bagus.

Cara Pertama, Gunakan Jaringan Wifi di Kampus

 


Hal ini yang saya lakukan ketika saya hendak mendownload kartu untuk UAS kemarin. Dari wifi kos, saya tidak bisa masuk sia. Saya coba berulang-ulang, siang-malam, tetap tidak bisa. Lalu besoknya saya ke kampus, menggunakan wifi di kampus (perpustakaan fsm), memasukkan url www.sia.undip.ac.id.
Taraaaa! Seakan tidak ada gangguan apapun, halaman sia terbuka begitu saja.
Untuk anda yang kesulitan masuk SIA, sedangkan anda berada di lingkungan Tembalang, saran saya gunakan jaringan wifi kampus. Dijamin SIA dapat dibuka dengan lancar.
Namun demikian, kemarin ada laporan dari teman saya yang tetap tidak bisa mengakses SIA walaupun telah menggunakan wifi kampus. Saya belum mengecek ini lebih jauh, tetapi jika hal ini memang benar, mungkin anda bisa menggunakan cara kedua. 

Cara Kedua, Gunakan Web Proxy Anonymouse FSM Undip

 


Anonymouse? Apakah ini kelompok hacktivis (aktivis melalui hacking) dunia yang terkenal itu? Yang baru-baru ini semakin terkenal melalui aksi hack sosial mereka?
Bukan kok.
Alih-alih tentang kelompok hacker, Anonymouse FSM adalah sebuah web proxy yang memfasilitasi mahasiswa UNDIP, FSM khususnya, untuk dapat mengakses SIA dari jaringan internet di luar kampus. Sehingga nanti aktivitas internet pengguna dapat dikenali sebagai aktivitas internet menggunakan jaringan internet kampus. 
Kalau internetnya sudah dikenali sebagai jaringan internet kampus, hal yang terjadi adalah seperti cara pertama di atas, SIA dapat dibuka dengan lancar.
Untuk menggunakan web proxy anonymouse FSM ini, silahkan masukkan url http://www.anonymouse.fsm.undip.ac.id 

Saat pertama kali menggunakan anonymouse FSM, saya dapat membuka dengan sangat mudah tanpa gangguan apapun. Namun, 2 hari setelahnya (kalau tidak salah), ketika saya membuka anonymouse FSM, dibutuhkan username dan password untuk dapat mengaksesnya. (Harusnya memang demikian, memasukkan identitias untuk membukanya)
Saya mulai mencoba-coba, username saya isi nama saya dan password-nya NIM (Nomor Induk Mahasiswa) saya. Ternyata gagal. Saya balik, username-nya NIM saya dan password-nya nama saya, masih gagal. Saya tidak bisa lagi mengakses anonymouse FSM.

Beberapa waktu lalu teman saya ada yang bilang kalau ia dapat masuk ke anonymouse FSM dengan mengisi username dengan NIM, dan password dengan tanggal lahir. Saya mencobanya, tetapi tetap gagal, dan saya tidak bisa membuka SIA.

Sampai akhirnya saya menemukan cara ketiga, cara paling mutakhir untuk membuka SIA.

Cara Ketiga, Anonymouse FSM dengan Sedikit Sentuhan Tambahan



Cara ketiga ini saya temukan sendiri dengan tidak sengaja, dengan mempelajari pola keberuntungan yang saya alami. Cara ini tetap memanfaatkan web proxy anonymouse FSM, tetapi dengan sedikit sentuhan tambahan.
Kalau di cara kedua, web url anonymouse FSM yang kita masukkan adalah http://www.anonymouse.fsm.undip.ac.id, di cara ketiga ini bukan. Ada sedikit tambahan, menjadi  http://www.anonymouse.fsm.undip.ac.id/index.php.
Dengan memasukkan tambahan index.php, kolom username dan password tetap muncul, akan tetapi dengan menekan tombol cancel kolom itu hilang dan kita dapat masuk ke anonymouse FSM! Begitu seterusnya, setiap kali muncul kolom username dan password, klik tombol cancel.
Saya tidak tahu kenapa tambahan index.php dapat membuat hal tersebut dapat terjadi, tapi kenyataannya demikian. Setelah memasuki anonymouse FSM, kita dapat masuk ke SIA dengan mudah. Melihat nilai hasil studi selama satu semester dan melakukan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) untuk semeseter berikutnya.


Cara Keempat, Akses SIA Jauh-jauh Hari 


Ini adalah tips terakhir yang paling mduah dan efektif dari keseluruhan cara di atas. Yaitu, akses SIA jauh-jauh hari, jangan mengaksesnya ketika akhir-akhir waktu, karena bisa dipastikan yang mengakses banyak dan server akan down. Server down bukanlah kesalahan yang fatal (walaupun seharusnya dapat diupayakan untuk diperbaiki), karena pada kenyataannya banyak web yang server-nya down ketika banyak orang yang mengaksesnya. Misal seperti web SNMPTN, SBMPTN, Ujian Mandiri, dan lain sebagainya, itu saya saya alami satu tahun lalu ketika membantu teman-teman saya mendaftar di SBMPTN atau UM, seringkali di akhir-akhir waktu pendaftaran web tidak bisa diakses, karena server-nya down.

***

Demikian keempat cara untuk mengakses SIA Undip ketika anda mengalami kesulitan untuk mengaksesnya, padahal anda sedang sangat butuh.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 07 Januari 2016

Cerita Dari Member Gratisan Zenius

lucaforni.com

“It doesn't matter how much resources you have. 

If you don't know how to use them, it will never be enough.” 

---Kata meme di internet. 


Saya pikir quote tersebut sangat benar adanya, bukan tentang seberapa banyak fasilitas yang kita punya, tapi bagaimana kita memanfaatkan fasilitas itu semaksimal mungkin. Konteks kalimat tersebut sangat luas dan mencakup banyak hal, tak terkecuali dalam hal ini pengalaman saya berpetualang bersama Zenius
Apa itu Zenius?
Itu loh.. lembaga pendidikan online anti-mainstream yang pembelajarannya melalui video tulisan tangan dan suara tentor. Lebih jelasnya cari aja di google.
www.zenius.net

Awal Pertemuan


Waktu awal pertama kali saya bertemu Zenius itu saya lupa. Entah kelas XI atau XII MA, saya lupa. Yang tidak saya lupa itu bagaimana saya bertemu dengannnya. Dengan arahan google, saya diarahkan ke alamat web zenius di www.zenius.net.
Kalo boleh jujur, sebenarnya pas saya tahu zenius saya mikirnya pasti ini cuma bimbel yang ngajarin pake rumus cepet, sebagaimana stereotip bimbel yang ada di pikiran saya. Tapi tunggu dulu, kita lihat lebih jauh.
Pertama kali melihat web itu saya mengamati tampilan webnya dan berkata dalam hati, “Ooh.. boleh lah.” Kemudian membaca-baca deskripsi produknya, dan saya berkata “Pembelajaran berbasis konsep ya? Semoga aja bener-bener dilakuin, karena banyak bimbel yang ngaku mengajarkan konsep tapi ujung-ujungnya cuma nyodorin rumus.

Maka saya membuka salah satu videonya, saya lupa itu video kategori apa, tapi saya ingat sekali apa yang saya dapatkan dari situ.

“Bakteri membelah diri menjadi dua setiap 1 menit. Berapa waktu yang dibutuhkan sampai jumlah bakteri ada 16?” 

Yap, jawabannya 4 menit. Tentornya mengajarkan dengan logika, saya juga. Di situ masih biasa-biasa saja, hingga akhirnya sampai di bagian ini:
 
“Bakteri tersebut mengisi penuh sebuah gelas. Berapa waktu yang dibutuhkan bakteri-bakteri tersebut agar jumlahnya dapat mengisi penuh dua buah gelas berukuran sama?” 

Videonya saya pause, saya mulai mikir. Mikir jauh tentang ukuran gelas, jumlah bakteri yang ada di gelas, dan lain-lain, pokoknya lama dan akhirnya saya nyerah.
Jawabannya satu menit! Tentornya menjelaskan, dan saya nepuk kepala, “Oiya!” Bermula dari situlah saya mulai percaya dengan Zenius, bahwa Zenius bukan sekedar lembaga bimbel yang menyodorkan rumus cepat. Lalu saya menikmati beberapa video gratis zenius yang lain.
Apakah saya tertarik menjadi premium member agar bisa mengakses seluruh video Zenius?
Haha, kebetulan tidak. Di satu sisi memang kepingin, tapi lebih banyak sisi yang bilang tidak. Saya belum terbiasa untuk membayar sesuatu yang ada di internet, dan tidak rela mengeluarkan uang untuk itu (ada banyak yang lebih penting, pikir saya). Kalaupun saya menjadi premium member, apa saya mau tiap hari pergi ke warnet untuk mengakses video itu? Kan lucu kalau begitu. Udah gitu saya akan makin banyak mengeluarkan uang (yang kebetulan tidak banyak) untuk ke warnet.
Lalu saya kembali ke quote meme yang saya tulis di awal tadi, nggak apa-apa saya tidak bisa mengakses seluruh video Zenius, saya akan memaksimalkan pemahaman dari video gratis yang ada.

www.zenius.net

Zenius Blog


Selain memaksimalkan penggunaan video gratis Zenius, saya juga memanfaatkan fitur gratisan lainnya, yaitu Blog Zenius! Dan inilah yang paling sering saya manfaatkan.
Pada dasarnya saya suka membaca. Membaca tulisan sains populer, tulisan tentang pendidikan, idealisme, sejarah, dan apapun itu. Kabar baiknya, di blog Zenius semua tema itu ada, ditambah lagi dengan gaya bahasa yang gaul (walaupun saya nggak gaul), saya semakin suka. Tulisan-tulisan itu semakin mengukuhkan posisi Zenius, bahwa Zenius benar-benar bergerak ke arah pendidikan yang benar, pendidikan yang asik, penuh arti, dan bermanfaat di kehidupan nyata.
Sebelumnya saya sudah membaca beberapa buku tentang analisis ilmiah terhadap kecerdasan, psikologi, dan pendidikan, yang memberi saya sudut pandang baru pada terhadap kecerdasan dan dunia pendidikan. Bahwa seorang genius bukan dilahirkan, tapi dicetak. Dicetak melalui hal yang sangat mendasar, yaitu delliberate practice, organized knowledge, focus, dan spiritual motivation. Buku tersebut telah mengubah cara pandang dan langkah yang saya lakukan dalam belajar dan mencapai keahlian.
Di blog Zenius saya kembali menemukan istilah-istilah yang saya temui di buku itu. Mulai dari delliberate practice, yang mengajarkan tentang bagaimana latihan (belajar) terstruktur, rutin, sistematis menjadi bagian terpenting untuk menjadi seorang ahli. Lalu tentang aturan 10.000 jam, cherry picking, pseudoscience, dan banyak pembahasan lain. Di sini saya benar-benar yakin atas kualitas Zenius, karena memang pembahasan-pembahasan tersebut (dari buku dan blog Zenius) didasarkan pada penelitian ilmiah panjang yang telah lama dipraktekkan di dunia pendidikan barat (dan terlihat bagaimana hasilnya).
Saya sangat senang membaca tulisan di blog Zenius, di satu sisi saya me-review apa yang pernah saya baca dengan lebih efektif (saat ini waktu saya lebih padat), dan di satu sisi semakin menambah pengetahuan dan pemahaman saya terhadap semua hal. Pokoknya asik.
Dari semua tulisan di blog Zenius, tulisan tentang belajar adalah yang paling saya suka, ini salah satunya: Belajar Untuk Nilai Atau ...

Terima Kasih Banyak


Sedikit cerita saja, pas kelas XII MA saya ikut KSM (Kompetisi Sains Madrasah) di bidang Fisika. Hasilnya? Saya mendapatkan medali perak di tingkat nasional. Haha, tidak terlalu buruk, mengingat kondisi saya dan itu adalah lomba fisika pertama yang pernah saya ikuti. Setelah itu saya (dan pemenang yang lain) diundang ke ITB untuk kuliah (menerima kuliah, pelatihan, pengarahan, dll) selama dua minggu.
Saat ini saya sudah kuliah di jurusan yang saya sukai dari dulu, yaitu jurusan fisika. Eits, tapi bukan di ITB, saya nggak daftar ke sana (saya tidak daftar ITB, UI, atau UGM). Di SBMPTN saya memilih Universitas Diponegoro di pilihan pertama dan saya masuk. Kenapa tidak ITB? Ada alasan pribadi saya, dan saya memang lebih memilih jurusannya daripada kuliah di mana. Hmmm… dan kembali lagi ke quote awal, saya akan memaksimalkan kuliah saya di sini.
Fiolla! Di Undip saya bertemu teman baru (satu kos), yang ternyata member aktif Zenius. Di sinilah saya patut bersyukur--dan memang selalu bersyukur, saya diizinkan untuk menggunakan Zenius Xpedia yang dia punya. Saya tidak menggunakan semua, hanya di bagian Learning Guide. Dan itu sudah sangat bermanfaat bagi saya. Di sela-sela waktu kuliah, saya menyimak baik-baik learning guide lengkap yang ada. (Beberapa bagian Learning Guide sudah pernah saya ikuti secara gratis di zenius.net di sini, dan berkat bantuan teman saya ini saya bisa mengikuti Learning Guide secara lengkap)
Hasilnya, learning guide Zenius banyak membantu saya dalam mengambil sikap dengan benar di kegiatan kuliah. Kuliah pun lebih terstruktur, sistematis dan mengasyikkan! Di kuliah, saya pun sering dimintai bantuan teman saya untuk berdiskusi mengenai konsep dari materi yang sedang dipelajari. Asik.

Sebagai bentuk terima kasih saya kepada Zenius, saya selalu berusaha untuk menyebarkan filosofi pendidikan yang benar (sebagaimana Zenius) kepada teman-teman saya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Itulah cerita perjalanan saya…
Padahal saya baru memakai fitur gratisan dari Zenius, tapi saya sudah merasakan bagaimana ia membentuk pola pikir saya, pola pikir ilmiah keren yang membuat saya melihat dunia dengan sudut pandang yang sangat menakjubkan. Nggak kebayang kalau seluruh fasilitas Zenius dimanfaatkan secara maksimal!

***

Hihihi. Sebenarnya saya agak sungkan menulis tulisan cerita seperti ini. Tapi nggak apa-apa deh, kalo dengan cerita perjalanan saya ini saya punya kesempatan dapet buku keren gratis dari Zenius.

Hadiah blog competition www.zenius.net

Jumat, 01 Januari 2016

Page 1 of 365? Coba Pikir Lagi...

Hari ini adalah hari pertama di tahun 2016, banyak yang nulis status kalo ini lembaran pertama dari 365 lembaran di tahun 2016,  "Page 1 of 365".
Nah, coba pikir-pikir lagi.  Ada yang salah dengan hal itu.
Haha.
Saya pun baru sadar ketika melihat post dari 1cak.com ini:


Ini adalah tahun kabisat! Jumlah harinya ada 366, bukan 365.
Hihihi. It's 366, I'm fool.