Senin, 29 Februari 2016

Cinnamon, Si Kayu Manis


Sudah cukup lama saya menggunakan sistem operasi Linux Mint 17.x dengan Desktop Environment (DE) Cinnamon, dan selama itu saya tidak punya ide apapun tentang apa itu Cinnamon.
Baru tadi secara tidak sengaja saya menemukan kata Cinnamon di daftar nama sayur-sayuran berbahasa inggris. Ternyata Cinnamon adalah kata dalam bahasa inggris yang artinya kayu manis. Saya baru tahu.
Tertarik dengan kata Cinnamon itu, saya lalu coba mengecek temannya, Gnome. Nah, ternyata lagi-lagi Gnome merupakan kata dalam bahasa inggris yang artinya (semacam) kurcaci. Lagi-lagi saya baru tahu.
Bagaimana dengan kawannya lagi, Mate? Kalau Mate sih sudah cukup jelas, artinya (semacam) pasangan.
Namun setelah mencari informasi, saya tahu kalau itu salah. Kata Mate bukan ditujukan untuk arti pasangan, tetapi untuk sebuah spesies tanaman asli dari Amerika Selatan, yang daunnya mengandung kafein, yang biasanya diseduh dan dijadikan minuman bernama Mate (dibaca Mate, seperti kate Pare).

Saya baru tahu.

Minggu, 28 Februari 2016

Merenangi Fisika

Basically, swimming is about using the principle of physics. But, the principle is not simple as Newton law, friction, viscosity, buoyancy, and other. The technical physics principle such as how to move hand and feet is more influence in swimming.
And I think, it is not a simple think although it is interesting. Are you agree? Or maybe just me.


Sabtu, 27 Februari 2016

Widya Puraya, Venus, dan Putaran Elektron


Selama satu semester ini saya telah beberapa kali lari, jalan, atau sekedar duduk di lingkungan taman Widya Puraya (WP) Undip, dan selama itu pula saya merasa normal-normal saja dengan semua keadaan di sana: orang-orang yang jogging, diskusi, foto-foto, dan semuanya.
Baru tadi sore pas di WP, saya kepikiran hal menarik. Saya menyadari kalau ada sesuatu yang aneh dengan arah putaran dari orang-orang yang jogging mengelilingi taman WP Undip. Arahnya searah jarum jam!


Iya, terus kenapa?
Tentu saja itu menarik, karena pada normalnya orang-orang akan lebih mudah (lebih nyaman, lebih natural) berkeliling dengan mengambil arah berlawanan jarum jam. Lihat saja lintasan lari atlit-atlit, lintasan balap mobil, dan sebagainya, yang mengambil arah berlawanan jarum jam. 


Sejauh yang saya tahu, kecenderungan orang untuk berkeliling dengan arah searah/berlawanan jarum jam berkaitan dengan kidal/tidaknya seseorang. Orang tangan kanan (right-handed) cenderung untuk berkeliling dengan arah berlawanan jarum jam, sementara orang tangan kiri/kidal (left-handed) cenderung untuk mengambil arah searah jarum jam. Namun, entah bagaimana bisa, semua orang yang jogging mengelilingi taman WP justru mengambil arah jarum jam (yang artinya kidal). Apakah semua orang yang jogging itu kidal? Tentu saja tidak. Saya yang tidak kidal juga mengelilingi taman WP searah jarum jam kok, dan menurut saya itu tidak lebih karena saya mengikuti arah jogging orang-orang sebelumnya.

Kalau kita tarik lebih jauh, jauh dari taman WP, pembahasan mengenai arah putaran ini sangatlah menarik.

Mari kita lihat Bumi kita. Jika dilihat dari kutub utara (geografis), Bumi berotasi melawan jarum jam. Lalu, angin tornado dan pusaran air juga berputar berlawanan arah jarum jam (belum saya pastikan). Arah putaran thawaf pun juga berlawanan arah jarum jam. Dan di fisika, arah putaran sudut serta aturan tangan kanan arus listrik-medan magnet juga diambil berlawanan arah jarum jam. Apa ini? Apakah alam suka berputar berlawanan arah jarum jam? Mungkin, tapi nggak juga.


Bagaimana dengan arah elektron dalam mengelilingi inti atom? Katanya-katanya sih berlwanan arah jarum jam juga, tapi ayo kita pikir sebentar, karena dalam skala atom pembahasan tentang arah ini menjadi bias. Anggap sebuah elektron mengelilingi inti atom (anggap saja).

Bayangkan anda melihatnya dari atas, dan elektron itu berputar berlawanan jarum jam. Sekarang bayangkan sistem inti atom dan elektron itu anda balik (seperti membalik piring), atau mungkin anda ganti melihat mereka dari bawah, dan taraa.. elektron itu berputar searah jarum jam. Seperti itulah, di dunia atom searah/berlawanan jarum jam adalah bias. Belum lagi model elektron yang mengelilingi inti atom seperti planet mengelilingi matahari adalah model yang keliru.
Kasus lain, apakah anda pernah makan di warung dan memesan minum es teh manis? Anggap saja pernah. Dan jika pernah, pasti anda tahu kalau mas  penjaga warung seakan malas untuk mengaduk gula yang telah ditambahkan ke dalam teh, sehingga anda terpaksa mengaduknya sendiri. Nah, coba perhatikan arah adukan anda. Bagaimana? Saya pikir anda (right-handed) akan mengaduk searah jarum jam. Iya, kan?
Ketika anda telah menyadari arah adukan anda, anda akan sadar kalau pembahasan ini sudah terlalu jauh. Mari kembali ke pembahasan utama kita.

Kenapa arah putaran jogging di taman WP searah jarum jam, sementara normalnya arah putaran orang tangan kanan adalah berlawanan jarum jam. Apa mungkin taman WP ini seperti Venus? Yang putaran arahnya berlawanan dengan planet-planet lainnya dalam mengelilingi matahari? Entahlah.
Kemungkinan terkuat saya, hal itu dikarenakan satu orang yang paling dulu jogging kebetulan mengambil arah searah jarum jam, dan orang-orang yang jogging setelahnya mengikuti arah orang tersebut.
Kalau memang demikian, kasusnya semakin menarik, karena harusnya saya mencoba untuk menjadi orang pertama dan berlari mengelilingi taman WP dengan arah berlawanan jarum jam, dan lihat apakah orang-orang setelah saya mengikuti arah putaran saya.
Kendalanya, saya harus mengumpulkan cukup niat untuk menjadi orang pertama yang lari di sana. Dan kapan itu saya lakukan? Saya belum tahu.

Senin, 22 Februari 2016

Semangat Pagi Wahyono

Sekarang pukul tujuh pagi, jalanan di kampus masih sepi.
Wahyono, dengan memakai invisible cloak-nya (sehingga ia tidak terlihat) jalan-jalan mengelilingi kampus, melihat keadaan. Berharap melihat wajah-wajah semangat mahasiswa yang akan menggugah semangatnya.
Sambil menunggu, lamat-lamat ia mendongak memandangi setiap pohon rindang di sekelilingnya. Adem, kata Wahyono dalam hati. Setengah jam fokusnya tetap di pohon-pohon itu.

Sekarang pukul setengah delapan.
Tetap saja masih sepi, belum ada satu mahasiswa pun yang datang ke kampus. Wahyono duduk setelah sejak pagi ia berdiri. Matanya mengernyit, seperti melihat sesuatu. Bukan, itu bukan sosok mahasiswa yang ia tunggu-tunggu. Setelah sejak tadi ia mendongak melihat pohon—sampai kecapekan, ia ganti melihat ke bawah.
Walah yo, yo… kotor sekali.” Seru Wahyono. Ia mengamati jalanan kampus. Benar saja, pohon-pohon rindang itu memang membuat hati terasa adem, tapi rontokan daunnya yang tersebar (seperti sengaja disebar) membuat lingkungan kampus ini terlihat kotor. Selama beberapa waktu fokusnya ganti tertuju pada dedaunan yang berserakan di jalan kampus.

Pukul delapan.
Wahyono menepuk kepalanya, lalu berdiri. Ia ingat sesuatu, lalu pergi meninggalkan kampus.

Sabtu, 20 Februari 2016

Petualangan Wahyono Berlanjut!

Kabar gembira untuk kita semua!
Setelah mengaduk-aduk sejarah umat manusia di tahun 2100 lewat "Mesin Waktu Wahyono", kini ia kembali hadir. Untuk sementara waktu ia mampir di masa sekarang.

Sayangnya kita, manusia biasa, tidak bisa melihatnya secara langsung. Aih, dia punya invisible cloak yang membuat tubuhnya tembus pandang. Melihatnya sama saja dengan tidak melihatnya. Kalian pernah menonton film Harry Potter? Nah, sebenarnya Harry Potter dan kawan-kawan menyewa jubah ajaib dari Wahyono! Itu invisible cloak milik Wahyono, yang memungkinkan mereka tak terlihat ketika memakainya.

Dan asal kalian tau saja, masa sewa jubah oleh Harry Potter sudah habis, sehingga sekarang jubah itu kembali lagi ke Wahyono--itu pula alasan kenapa film Harry Potter berakhir dua tahun lalu.

Wahyono sudah mampir di masa sekarang, dan karena invisible cloak-nya ia bisa melihat kita, sedangkan kita tidak bisa melihatnya.

Di sini ia melakukan banyak hal, mulai dari yang biasa, lucu, seru sampai yang serius pun ada.
Nantikan kisah-kisahnya (nggak jelas) -nya!


Selasa, 16 Februari 2016

Menambahkan LaTex ke Dalam LibreOffice

Salah satu fitur penting dalam komputer yang dibutuhkan oleh orang yang bekerja dalam bidang sains dan sejenisnya adalah kemudahan dalam membuat persamaan-persamaan matematik dan simbol ilmiah. Jika kita memakai komputer Windows, maka fitur equation di Microsoft Word adalah solusinya. Namun bagaimana jika kita menggunakan Linux sebagai sistem operasi komputer kita? Dengan apa kita harus membuat persamaan-persamaan matematik?

***

Ketika kita selesai menginstal Linux (misalnya pada Ubuntu, Mint, dll), maka seluruh aplikasi office penting telah secara langsung terinstall di dalamnya, termasuk LibreOffice, sebagai aplikasi untuk menulis, mengolah data, presentasi dan lains sebagainya. Di dalam LibreOffice sendiri sudah terdapat fitur LibreOffice Math, yang memungkinkan penggunanya untuk menulis persamaan matematik dan simbol ilmiah. Namun, dalam sudut pandang saya pribadi, penggunaan fitur Math masih kurang efektif dan hasilnya pun tidak sebagus yang diharapkan.
Jika LibreOffice Math kurang bagus untuk membuat persamaan matematik, lalu harus memakai apa?
LaTex!
(Sedikit penjelasan tentang LaTex di sini dan tulisan jadul saya di sini

Sayangnya, fitur LaTex ini tidak terpasang secara default pada LibreOffice Writer, sehingga kita harus memasangnya sendiri. Tapi tenang saja, karena untuk memasangnya bukan perkara yang susah.
Berikut langkah-langkahnya:



2. Di situ nanti ada banyak pilihan, tapi saran saya pilih versi terbarunya saja (jika memang versi LibreOffice anda cocok). Dalam contoh ini saya memilih versi 0.42


3. Download


4. Lalu buka file tadi, sehingga muncul jendela baru


5. Klik ok
6. Klik close
7. Buka LibreOffice Writer anda. Jika sudah ada tombol baru (berupa huruf pi di menu tab sebelah kiri) itu tandanya LaTex telah terpasang di Libre anda.


8. Selamat bekerja (Untuk memasukkan kode LaTex, klik menu pi tersebut)

Adapun untuk detail cara penggunaan LaTex, silahkan cari sendiri di internet.

Senin, 15 Februari 2016

Mengatasi Halaman Web Yang Tidak Mengijinkan Klik Kanan di Firefox

Selama berselancar di internet, sesekali kita menemui web yang tidak mengijinkan klik kanan pada halamannya. Hal itu tentu saja menyusahkan, karena dengan menggunakan klik kanan kita biasanya dapat melakukan copy atau paste, lalu open in new tab, save image, dan lain sebagainya.
Mungkin, keputusan admin web untuk tidak mengijinkan klik kanan dimaksudkan agar pembaca tidak copy-paste sembarangan dari web tersebut, dan kita harus menghormati keputusan admin tersebut. Namun demikian, ketika kita memang perlu melakukan klik kanan (untuk selanjutnya copy-paste atau yang lainnya), selama tidak merugikan pihak web menurut saya itu tidak masalah. Maka dari itu, jika anda memang yakin yang anda lakukan dengan klik kanan tidak merugikan pihak web, berikut ini adalah langkah untuk kembali mengijinkan klik kanan pada web pada browser Firefox:

1. Tuliskan about:config pada address bar


2. Selanjutnya akan muncul banyak tulisan. Cari tulisan dom.event.contextmenu.enabled


3. Klik dua kali pada bagian tersebut (sehingga value-nya menjadi false)


4. Tutup tab tersebut
5. Selesai
6. Selanjutnya anda dapat melakukan klik kanan pada semua web (termasuk yang tadinya tidak bisa)

Cara tersebut bekerja dengan baik pada browser saya. Selamat mencoba dan mengambil manfaatnya.

Valentine Bersama Watson, Superkomputer dengan Kemampuan Komputasi Kognitif

Hari ini tepat 5 tahun yang lalu, ketika sebagian besar anak muda Amerika tersibukkan dengan merayakan Valentine, sebagian lainnya yang memutuskan untuk tetap di rumah tidak perlu berkecil hati karena mereka mereka telah menjadi saksi sebuah pertandingan bersejarah bagi umat manusia yang sedang berlangsung di acara Joepardy!
Kuis tersebut diikuti oleh tiga kontestan: Brad Rutter, Ken Jenings, dan pendatang baru Watson. Brad dan Ken adalah pemain terbaik kuis tersebut. Brad Rutter adalah peraih jumlah uang terbanyak dalam sejarah kuis tersebut, sementara Ken Jennings adalah orang yang paling banyak memenangkan kuis tersebut. Namun daya tarik utama dari kuis Joepardy! lima tahun yang lalu ini bukan pada mereka berdua, tetapi pada si pendatang baru, Watson, yang kehadirannya ditunggu-tunggu bukan hanya oleh pencinta kuis tersebut, tapi seluruh dunia karena sosoknya yang luar biasa besar. Besarnya mencapai dua ruangan. Watson bukanlah sosok manusia, ia adalah superkomputer yang dirancang khusus oleh IBM untuk mengalahkan para manusia dalam kuis Joepardy! 

Watson (en.wikipedia.com)

Kuis Joepardy merupakan kuis yang sangat populer di Amerika Serikat dan memegang rekor sebagai acara kuis yang paling lama ditayangkan, dan saat ini telah berkembang pula menjadi permainan online di www.joepardy.com. Ketika mayoritas kuis di televisi mengharuskan peserta untuk menjawab pertanyaan, Joepardy sebaliknya, peserta diharuskan mencari pertanyaan yang sesuai dari petunjuk yang diberikan. Di situlah letak daya tarik kuis ini—di samping nominal hadiahnya yang besar. Sebagai contoh, ketika disebutkan kategori “Ibu kota negara”, dan pembawa acara memberikan petunjuk “Ikon kota ini, yang menjulang tinggi ke langit dengan ujung atasnya dilapisi emas dan terletak di pusat kota, dirancang oleh presiden pertamanya. ” Maka peserta harus menjawab, “Apakah itu Jakarta?”
Dari contoh soal di atas, terlihat sekilas bahwa peserta harus menganalisis petunjuk yang diberikan dalam bahasa manusia yang penuh arti tersirat dan retorika, dan kemudian peserta mencari pertanyaan yang sesuai dari pengetahuan tidak terstruktrur dari dalam pengetahuan mereka. Manusia jelas berada di atas angin dalam hal itu dibanding komputer-komputer tradisional.
Kembali ke permainan Joepardy antara Brad, Ken, dan Watson. Watson yang diwakili oleh Avatarnya berada di antara Ken dan Brad, dan pertandingan dimulai! Bagaimana hasil dari permainannya? Watson keluar sebagai pemenang utama dan berhak atas US$ 77.147, lalu di tempat kedua Ken dengan US$ 24.000 dan Brad di urutan ketiga dengan US$ 21.600. Lalu mereka bertiga juga berhak atas hadiah masing-masing US$ 1.000.000, US$ 300.000, dan US$ 200.000. 

Kuis Joepardy (cs.utdallas.edu)

Kemenangan Watson telah membuka era baru komputer. Sebelumnya komputer telah mampu menggantikan manusia dalam pekerjaan yang sifatnya rutin dan komputasi yang dilakukan komputer terbatas pada hal yang sifatnya linier. Lalu Watson datang dengan kemampuan barunya, komputasi kognitif.
Secara umum era komputasi dibagi menjadi tiga. Era pertama adalah era tabulasi, yakni perangkat kalkulator dan mesin tabulasi yang terbuat dari sistem mekanik dan tabung vakum. Kedua adalah era komputasi program, revolusi dari tabung vakum menjadi microprosesor. Ketiga, era komputasi kognitif, yakni komputasi dilakukan dalam jumlah data yang jauh lebih besar, menggunakan kemampuan pengolahan bahasa alami manusia dan analisis kognitif, atau dengan kata lain memiliki cara kerja seperti otak manusia.
Dalam konteks kuis Joepardy, jika komputasi program menganalisis petunjuk menggunakan kata kunci dan mengambil jawaban dari database yang sudah terstruktur (dengan data yang terbatas), maka komputasi kognitif Watson menganalisis data secara utuh dengan mengartikan keseluruhan petunjuk sesuai konteks bahasa dan mampu memahami jawaban dari data yang tidak terstruktur. Watson mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan di berbagai bidang.
Logo Watson (thefuzzyedge.com)

Perkenalan Watson telah berlalu lima tahun, sekarang apa yang terjadi padanya?
Watson terus berkembang dan dimanfaatkan di berbagai bidang. Dengan kemampuannya yang mampu mengolah data yang tidak terstruktur dengan bahasa alami, dimana 80% data yang ada di dunia saat ini adalah data yang tidak terstruktur, Watson dapat menganalisis informasi-informasi dari ribuan dokumen mulai dari artikel, laporan riset, jurnal, status facebook, twit, chat, blog, dan semuanya. Kemudian ia dapat memahami informasi kunci serta pola keterkaitan satu sama lain dari seluruh data yang ada, dan belajar darinya. Ia dapat digunakan di bidang riset untuk menemukan hal-hal baru, di bidang medis untuk menganalisis penyakit dan kemungkinan penyembuhannya, di bidang bisnis dalam pengambilan keputusan dan juga memahami isu-isu hangat yang sedang berkembang di facebook, twitter, forum, dan sebagainya. Dengan kemampuan berfikir kognitif yang begitu besar, Watson sedang berjalan untuk menyamai, bahkan menandingi kemampuan otak manusia.

Untuk lebih jauh memahami Watson, silahkan buka websitenya di http://www.ibm.com/smarterplanet/us/en/ibwatson/ dan video perkenalannya di bawah ini


Minggu, 14 Februari 2016

Penjelasan Cara Kerja Missing Square Puzzle

Salah satu mainan menarik dari bidang matematika adalah Missing Square Puzzle. Mungkin pembaca sekalian masih asing dengan nama itu, walaupun demikian, saya yakin kalau sebagian besar dari Anda pernah melihatnya, yang biasanya dibawakan oleh pesulap dalam melakukan salah satu aksinya. Mainan ini berupa puzle yang tersusun dari beberapa bentuk, yang jika dipisah dan ditata ulang akan muncul sebuah kotak kosong (missing square) sementara ukuran puzle tetap sama.
Berikut ini adalah salah satunya:





 

Photo credit: Impossible Puzzle! Bruspup (Youtube)

Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan cara kerja missing square puzzle tersebut, silahkan download pembahasannya di sini.

Simple Thought About GPA

GPA (Grade Point Average) is the value given as academic achievement to the student. There is much of pro and con about how GPA can actually calculate the academic quality of student, one side say that GPA is anything and other side say that GPA is nothing. In this short article, I will describe my opinion about GPA.

 

Basicly, the exam held to test the output of studying and learning process



Why the exam held? Because it will test the output of studying process during a periodical time, that's the real aim. But we must think critically, is can we test the output of studying process with exam? Because most of student don't study enough seriously during studying process and only take short study a day before exam, the real aim of exam can't be reach. And then they will forgot about what they study after exam held, the real aim really can't be reach.
So, because of that, the value of exam (that will convert to GPA) don't calculate precisely the academic quality of student.
And then we also must take an aproachment, if the student never study anything during exam, altought he take a short “extreme” study a day before exam, his exam value is impossible to be best. Yes, that's the point! The exam value don't calculate precisely the academic quality of student that they get during study process, but exam value can be a big representation of their quality, because the student that seriously study suring the process is have more opportunity to get high value (GPA), vice versa.

 

Life is not about your GPA, but you also can't neglect it 

 


As I say in the paragraph before, the GPA can be a big representation from output during proces of formal study. The higher value mean that the student have more industriousness on formal study.
But you can't neglect a fact that the real life is not just formal study, life need real process of studying and learning, learn from other people, nature, and anything. So, because of that, altought GPA can be a big representarion of formal study output, it can't be a big representation of real quality overall. There is a pattern, that some of people more attracted to learn in formal study and the other more attracted to learn in nonformal study.
We must keep being netral, altought some people more attracted to learn in nonformal study, the formal study can't be neglected. As it name, formal study, give a formal quality that can't be neglected. A man who say that the value of formal study (you can say it GPA) is nothing more just a useless number maybe wrong, because if right he is more attracted to seriously study in nonformal study he will understand the value of his formal study give a representation of a part of his life. And nothing wrong with formal study while the process passed with true, because it will increase quality of him.

That is the two big part of my opinion about GPA. The conclusion is GPA give a big representation of formal study output, but it can't be a big representation of human human overall. There is people who attracted to learn in formal study, and other in nonformal study, the right preception is that one of them don't neglect the other. So, the formal and nonformal must walk together, and one of them must be better appropriate the interest. GPA is something, not anything: you can't revere it, and also can't neglect it.
By the way, I will tell about my GPA in my first semester in university. It is 4.0, people say that it is perfect, but I think no. This GPA, in my opinion, not give real representaion of my formal study (as I say before), because of several thing: the question of exam is same with exam of year before, the quality of question is not represent all of studying process, the value given haphazardly, etc. If that several thing can be done, I think that mine is not perfect again. And then, much of ability that I can't do altought my grade is perfect, like several proces and technique of physics & chemistry experiment, I just can do in theory whereas experiment is more important ability. Beside of them, much of nonformal ability that I don't have yet, like sosialisation skill, comunication skill, public speaking, self control, and other.
As a close statement, I will say that my GPA is not represent all quality of my formal study, and it is not mean anything about my nonformal ability. So, I want to keep studying, learning, and improve my skill.

*Note (maybe needed): GPA in Indonesia is IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

Kamis, 11 Februari 2016

Prinsip Kerja Anteng


Sebelumnya saya sudah membahas sekilas tentang Anteng, sebuah mainan keseimbangan yang memanfaatkan ilmu fisika, tetapi saya belum membahas mengenai prinsip kerjanya.
Agar tulisan ini dapat dipahami secara menyeluruh, sebaiknya anda membaca tulisan saya sebelumnya: Anteng, Mainan Keseimbangan Ala Fisika.

Adapun untuk pembahasan mengenai prinsip kerja Anteng, bisa anda download di sini.