Rabu, 30 September 2015

H-11 Road To Memories Of Tembalang (MOT)

Sekarang tanggal 30 September 2015, yang berarti 11 hari lagi menuju tanggal 10 Oktober 2015. 
Tanggal 10 Oktober akan menjadi hari yang bersejarah (membahagiakan), bagi mereka yang menyebut diri sebagai civitas academica Fisika Undip: mulai dari mahasiswa, dosen, maupun alumni. Pada hari itu akan dihelat acara Memories Of Tembalang (MOT) sebagai ajang silaturrahmi bagi seluruh anggota keluarga besar Fisika Undip. Alumni-alumni yang telah sukses akan bertamu (kembali) ke Undip untuk bertemu dosen-dosen mereka, dan juga memotivasi adik-adik mereka. Kenangan-kenangan akan membuncah, tawa bahagia, dan semuanya akan muncul pada malam itu.
Dan lagi, acara itu bukan sekedar silaturrahmi, karena di dalamnya juga ada berbagai penghargaan, serta banyak hiburan berupa kreatifitas dan pertunjukan seni yang dari mahasiswa. 
Pada dasarnya MOT telah menjadi acara tahunan dari Fisika Undip, yang menjadi puncak dari serangkaian kegiatan dies natalis Jurusan Fisika. Namun demikian, walaupun acara ini sudah ada rutin setiap tahunnya, akan ada hal yang berbeda dari kegiatan MOT tahun ini. Akan ada sentuhan hebat dan spektakuler pada MOT tahun ini. 
Apa itu?
Apalagi kalau bukan persembahan dari Fisika 2015... Kami akan memberikan persembahan hebat: persembahan yang masih rahasia.

Persembahan hebat tersebut tentunya tidak dapat dilakukan asal-asalan, dan memang benar, Fisika 2015 tidak asal-asalan melakukannya. Harus ada latihan, dan hari ini kami melakukan latihan lagi untuk kesekian kalinya. 






Blog Yang Saya Ikuti


Salah satu blog yang secara rutin saya ikuti adalah blognya Pak Budi Rahardjo, rahard.wordpress.com. Gaya penyampaian yang ringan, topik yang bervariasi, dan pengalaman teknis Pak Budi memberi sentuhan yang sangat menarik pada blognya.
Selain itu, adalah fakta yang menarik bahwa Pak Budi sudah mulai menulis di blog sejak tahun 2002. Huh.. sudah 13 tahun. Kata Pak Budi, awal-awal ia menulis, tulisannya masih kaku dan vulgar. Namun seiring bertambahnya jam terbang menulis secara rutin di blog, nyatanya (menurut saya) tulisan Pak Budi sangat bagus dan menarik untuk diikuti.
Sementara ini saya baru belajar menulis, masih kaku masih nggak enak. Semoga saja seiring berjalannya waktu blog ini semakin berkembang dan tulisan saya menjadi semakin baik (melebihi Pak Budi).

Pak Budi Rahardjo

Selasa, 29 September 2015

Sambut Mahasiswa Bidikmisi 2015


Sore tadi kegiatan SAMBA 2015 (Sambut Mahasiswa Bidikmisi) yang diadakan oleh Kamadiksi Undip baru saja selesai. Acara yang semula dijadwalkan berlangsung mulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 15.00 ini akhirnya molor sampai pukul 16.30 WIB. Ya.. tidak apalah, toh kegiatan di dalamnya bagus dan bermanfaat kok. Bahkan kalau (misalnya) acara ini berlangsung sampai pukul 7 malam, selama kegiatan di dalamnya bermanfaat dan menarik, saya juga tidak keberatan...
Secara garis besar, acara ini berisi penyambutan dan pengarahan bagi mahasiswa Undip penerima Bidikmisi tahun 2015. 
Pengarahan pertama diberikan oleh Rektor Universitas Diponegoro, Pak Yos Johan Utama. Dalam sambutannya Pak Yos menyampaikan bahwa mahasiswa Bidikmisi bukanlah the second class dari mahasiswa Undip. Mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa yang unik, dan dapat dikatakan bahwa mahasiswa Bidikmisi seharusnya menjadi the first class mahasiswa Undip, karena di balik latar belakang ekonomi yang kurang mampu mereka tetap dapat berprestasi. Nah, tugas dari mahasiswa Bidikmisi 2015 adalah untuk membuktikan kebenaran dari anggapan Pak Yos tersebut, dengan menunjukkan prestasi-prestasi membanggakan baik dalam akademis maupun non-akademis.
Pak Yos juga menekankan agar mahasiswa Bidikmisi tidak sekedar menjadi rolling stones (watu seng nggelundung): kuliah-makan-tidur-kuliah-makan-tidur-dst. Mahasiswa Bidikmisi harus memanfaatkan kesempatan kuliah yang dibantu negara ini dengan kuliah sebenar-benarnya: kuliah, organisasi, komunikasi dan lain-lain. 
Dalam acara ini juga ada pengenalan dari organisasi AIESEC Undip untuk mahasiswa Bidikmisi, diharapkan para mahasiswa mengikuti organisasi tersebut agar mereka memiliki bekal soft skill, kepercayaan diri, dan jiwa kepemimpinan yang baik.
Ada juga penyampaian dari perwakilan Bank BTN, sebagai bank yang bekerjasama dengan Undip dalam mengelola keuangan mahasiswa Bidikmisi. Setelah menyampaikan materi, perwakilan Bank BTN memberi kuis, 5 soal dengan masing-masing hadiahnya Rp 100.000... Waw.. Saya berkali-kali mencoba menjawab, mengangkat tangan, lalu berdiri (biar kelihatan) agar saya dipilih untuk menjawab. Tapi ternyata saya sama sekali tidak dipilih dari 5 kali kesempatan. Hm... ya sudahlah.
Ekspresi saya pas tidak ditunjuk menjawab kuis
Kemudian kami melengkapi registrasi pembuatan rekening Bank BTN, lalu ada sedikit arahan dari ketua Kamadiksi Undip, arahan (dan curhatan) dari Ketua Kesma BEM Undip. Sampai akhirnya acara ini selesai.

Mengisi formulir pembuatan rekening Bank BTN

Jumat, 25 September 2015

Cara Ampuh Mengatasi Mahasiswa Yang Titip Absen

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, banyak mahasiswa yang tetap memilih untuk pulang kampung dan meninggalkan kuliah. Salah satu contohnya adalah apa yang terjadi pada kuliah saya siang tadi. Dari sekitar 60 orang yang harusnya mengikuti kuliah, hanya ada sekitar 20 - 30 yang hadir. Yang lain? Ya itu tadi, pulang kampung.. ada yang ninggalin kuliah gitu aja, ada juga yang titip absen.. Nah, ini dia!
Setelah kegiatan kuliah udah selesai, Bu Dosen mengabsen mahasiswa satu persatu.. (wajah-wajah mulai tegang)
"Dulkamit..."
"Hadir, Bu..."
"Badrol..."
"Hadir , Bu..."
"Naryo..."
Suasana sepi, Bu Dosen mengulangi, "Naryo..."
"Loh, Naryo mana? Di absensi ada tanda tangannya, tapi kok nggak ada orangnya?"
Wajah-wajah semakin tegang.
Begitu seterusnya sampai semua mahasiswa diabsen satu persatu.

Bu Dosen berkata: "Siapa tadi yang menandatangani absensi temennya? Ayo mengaku."
Haduh!
Akhirnya satu persatu mengaku dan meminta maaf.


Suasana FSM Setelah Idul Adha

Hari Kamis kemarin adalah hari Idul Adha, yang secara resmi dijadikan hari libur untuk kegiatan perkuliahan di Universitas Diponegoro. Banyak mahasiswa yang telah merencakanan momen Idul Adha ini sebagai kesempatan untuk pulang kampung, terutama bagi mereka yang masih mahasiswa baru. Saya (dan juga kamu) mungkin termasuk orang yang sangat berharap agar hari Jumat juga ikut diliburkan, agar nantinya ada total waktu libur selama 4 hari (kamis jumat sabtu minggu) sehingga saya (dan kamu) bisa pulang kampung dengan nyaman.
Tapi ternyata tidak. Pihak universitas hanya memberi hari libur pada hari Kamis, sehingga Jum'at menjadi hari kejepit. Dan berhubung Jumat saya ada kuliah, juga ternyata Sabtu-Minggu ada kegiatan, saya memutuskan untuk tidak pulang kampung. Sayang kalo kuliah dan kegiatan-kegiatan itu saya tinggal.
Nah, tapi ternyata, banyak juga loh yang lebih memilih untuk tetap pulang kampung dan meninggalkan kuliah serta kegiatan. Itu sih hak masing-masing untuk memilih, dan mungkin juga bukan hal yang salah.
***
Berapa banyak sih mahasiswa yang pulang kampung pada Idul Adha tahun ini? Hmm.. Saya tidak punya statistik jelasnya, tapi foto-foto ini mungkin bisa memberi sedikit gambaran (untuk FSM).

Sehari sebelum Idul Adha (Rabu 23 September)


Sehari setelah Idul Adha (Jum'at 25 September)



Sudah kebayang, berapa banyak mahasiswa yang pulang kampung?

Kamis, 24 September 2015

Kembali Merasakan Kebersamaan Ala Pondok

Alhamdulillah, hari ini saya dapat menjalankan shalat idul Adha di Semarang. Nuansa yang berbeda memang, karena di sini tidak ada gulai hati--yang selalu dimasak Bu'e ketika pagi di hari raya (idul fitri dan adha), dan tidak ada pa'e yang selalu nggegeri saya agar segera pergi ke masjid.
Tapi setidaknya di sini saya menemukan kembali secuil nuansa yang pernah saya rasakan, nuansa yang begitu menyejukkan. Inilah nuansa kebersamaan di pondok. Bukan kebersamaan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Guyangan seperti tahun-tahun lalu, tapi ini di Pondok Kyai Galang Sewu Tembalang.
Walaupun kos saya berada persis di samping pondok ini, walaupun saya memang sering shalat jamaah di masjid pondok ini, namun saya belum pernah merasakan secara utuh nuansa kebersamaan di pondok ini.
Baru kali inilah saya benar-benar merasakannya. Setelah shalat idul adha ini tadi, nampan berisi nasi dan lauk telah disiapkan untuk dimakan bersama-sama. Banyak warga yang memilih langsung pulang atau melihat hewan qurban, jadi mayoritas yang memakan makanan itu adalah santri pondok Kyai Galang Sewu itu sendiri. Nah, berhubung saya sedang dalam keadaan lapar, saya ikut nimbrung makan. Satu nampan untuk 6-10 orang. Hmm.. Nuansa yang sering saya lihat dan saya rasakan pada tahun-tahun lalu di Pesantren Raudlatul Ulum.
Dari kegiatan makan ini tadi saya juga dapat pelajaran. Di awal-awal makan masih ada banyak lauk, sehingga saya menikmati makanannya. Tapi di akhir-akhir, jumlah lauk tinggal sedikit (lauk yang enak nyaris habis), sementara nasi masih sangat banyak. Maksud saya sih saya mau mengakhiri makan, saya berhenti. Tapi, santri di samping saya menyahut, "ayo, ndang dientekke. (Ayo dihabiskan)"
Jadi mau tidak mau saya meneruskan makan. Saya tidak boleh mengambil bagian enaknya saja (yaitu bagian awal-awal) dan kemudian meninggalkan bagian tidak enaknya (bagian akhir). Ini tentang konsekuensi dan komitmen: kalau memang punya niat untuk makan, ya makan, dan habiskan. 
***
Sampai di kos, Mbah Djirah (pemilik kos) mempersilahkan saya untuk makan di warungnya, gratis. Berhubung saya agak sungkan menolak, akhirnya saya makan lagi. Walaupun saya berspekulasi dengan mengambil sedikit nasi, tetap saja pada akhirnya saya kekenyangan. Ya sudahlah, hitung-hitung sebagai ganti, karena sehari-hari di Semarang biasanya saya selalu lapar.

(Tadi saya tidak sempat memfoto, mungkin tadi pas makan di pondok seperti ini--saya dapat gambar dari internet)

Senin, 21 September 2015

Karena Nama "Foton" Itu Keren Banget

Nama angkatan? Nama untuk Fisika Undip angkatan 2015? Hm.. ya ya, saya akan memikirkannya.
Bagaimana dengan Foton? Bukankah itu keren?

Kepanjangan dari "Foton"

Saya tidak berpikir banyak tentang kepanjangan dari Foton, dan saya memang tidak ingin kalo Foton itu punya kepanjangan... karena hal yang jamak terjadi adalah kepanjangan itu terlalu dipaksakan dan terasa tidak alami..
Toh nama Foton sendiri jika dilihat dari filosofi dan sejarahnya itu keren banget kok.. Nggak percaya? Terusin aja bacanya :)

Ketika Pertama Kali Foton Dipostulatkan, Banyak Ilmuwan Yang Tidak Percaya


Konsep foton merupakan (sifat) partikel dari cahaya, yang pertama kali dipostulatkan oleh Albert Einstein saat ia mencoba menjelaskan secara fisis bagaimana proses fotolistrik dapat terjadi. Konsep lama yang mengatakan bahwa cahaya adalah gelombang tidak dapat menjelaskan terjadinya fotolistrik, dan postulat Einstein yang mengatakan bahwa cahaya dapat berperilaku sebagai partikel (foton) dapat menjelaskan secara gamblang seluruh proses yang ada pada efek fotolistrik.
Namun demikian, walaupun postulat dari Einstein dapat menjelaskan terjadinya proses fotolistrik, banyak ilmuwan yang menolak konsep itu, banyak ilmuwan yang tidak percaya mengenai keberadaan foton. Kenapa? Tentu saja, karena belum ada satu pun bukti eksperimen yang mendukung postulat aneh itu.

Namun Pada Akhirnya, Mau Tidak Mau Para Ilmuwan Harus Menerima Konsep Foton


Adalah Arthur Compton yang telah membuktikan secara eksperimen bahwa cahaya memang dapat berperilaku sebagai partikel. Nah, karena sudah ada bukti kuat melalui eksperimen, para ilmuwan yang awalnya menolak, yang awalnya menganggap kalo postulat foton itu cuma postulat ecek-ecek mau nggak mau harus menerima konsep itu.

Sebagaimana Kisahnya Foton, Mau Nggak Mau Semua Orang Akan Mengakui Kalau Fisika Undip Bukanlah Sebuah Jurusan Yang Ecek-Ecek

Seperti kisah foton yang udah saya ceritain sebelumnya, berdasarkan seluruh bukti keberadaan dan kehebatan Fisika Undip, pada akhirnya semua orang akan mengakui bahwa Fisika Undip bukanlah sebuah jurusan yang ecek-ecek.

Foton Adalah Partikel dengan Kecepatan Paling Besar di Dunia

Kalian tahu kan, kalo Foton mempunyai kecepatan c = 3 x 10^8 m/s? Yap, benar sekali, dan itu adalah kecepatan terbesar yang ada di dunia ini (setidaknya sampai saat ini).
Begitu juga dengan Fisika Undip 2015, yang akan menjadi yang tercepat di antara semua yang lainnya. Menjadi yang tercepat dan yang paling maju. 

Foton Tidak Bergerak dalam Dimensi Waktu


Foton adalah partikel tercepat, yang dapat menempuh jarak yang jauh dalam waktu sekejap. Atau jika dalam sudut pandang foton itu sendiri, ia tidak membutuhkan waktu sedikit pun untuk berpindah tempat, karena foton tidak bergerak dalam dimensi waktu. Foton tidak terikat waktu!
Begitu juga kebersamaan dan kekeluargaan yang ada di dalam tubuh Fisika Undip 2015.. Kekeluargaan yang tidak terikat waktu!


Minggu, 20 September 2015

Pola Pemanggilan Nama


Setelah lebih dari satu bulan tinggal di Semarang, khususnya di wilayah Undip, saya menyadari sebuah pola yang sangat berbeda dari apa yang sebelumnya saya rasakan di Desa saya.
Ini tentang pola dalam pemanggilan nama.
Setahu saya, kalau ada orang dengan nama panggilan "Aris", maka saya memanggilnya (menyapa) dengan berkata "Ris..." Kalau ada orang bernama "Danu", saya akan memanggil "Nu.. Danu"
Nah, selama di Undip ini saya melihat kalau yang terjadi adalah kebalikannya. Jika saya memanggil orang dengan potongan belakang nama panggilannya, di sini orang-orang (mahasiswa--yang anak kota) memanggil dengan potongan depan dari nama.
Maka, orang dengan nama panggilan "Aris" akan disapa "Ar..", dan nama "Danu" akan disapa "Dan.."
Rasanya aneh di telinga saya.

***
Di balik rasa aneh di telinga saya ketika mendengar itu, sebenarnya ada hal yang sangat menarik untuk dikaji. Apa? Ya itu tadi, tentang pola pemanggilan nama. Orang-orang di daerah saya bisa dikategorikan ke dalam orang-orang Desa, dan orang-orang di sini (mahasiswa) bisa dikategorikan dalam kalangan orang kota. Kenapa orang desa memanggil dengan potongan nama belakang, sedangkan orang kota memanggil dengan potongan nama depan?

Sabtu, 19 September 2015

Di Belakang Masjid FSM Undip


Kalian tahu tempat itu kan?
Kalo kalian bilang itu di belakang Masjid Al-Kautsar FSM Undip, selamat, kalian benar..
Kalian juga tahu kan, kenapa tulisan-tulisan itu ditaruh di situ? Kenapa tulisan Inovator Muda Bangsa di-centelin ke bambu yang melintang, juga kenapa Apa Kata Mereka Tentang GOM ditaruh di antara dua pohon bambu?
Jika kalian menjawab: biar orang-orang nggak potong jalur dengan jalan belok lewat situ, supaya mereka jalan sesuai jalan yang disediain.. sekali lagi selamat, (kayaknya) jawaban kalian benar lagi.
Dan yang terakhir, kalian juga tahu kan, walaupun tulisan Inovator Muda Bangsa dan Apa Kata Mereka Tentang GOM itu ditaruh situ, tetep ada aja mahasiswa yang maksa banget jalan belok dan nerobos tulisan itu... 
Kalian tahu kan...

Bekerja Kelompok Itu Sulit


Saya ini bagaimana ya.. rasanya kok sulit sekali ketika harus bekerja secara kelompok.
Di dalam hati saya ingin agar semua anggota menuruti apa mau saya, atau semuanya saya kerjakan sendiri saja. Kalau tidak seperti itu rasanya kemampuan saya tidak bisa muncul.

***

Di lain sisi saya juga sadar kalau kerjasama/kerja kelompok itu penting sekali, dan saya ingin punya naluri yang baik untuk bekerja secara kelompok. Jadi, apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi hal ini? Mengatasi seluruh kecanggungan dalam bekerja kelompok?

Adakah yang punya saran untuk saya? Saya ingin bisa bekerja secara kelompok.

Jumat, 18 September 2015

Menulis Panjang


Menulis panjang itu sulit. Perlu skill tinggi untuk membuat tulisan panjang tetap menarik dibaca sampai akhir. Penulis tulisan panjang harus pandai merangkai logika pemikirannya secara sistematis dan rapi, sehingga tidak ada kesan membosankan dan tulisan yang terlalu dipanjang-panjangkan.

Saya sendiri masih kesulitan untuk menulis tulisan panjang. Kalaupun menulis panjang, tulisan saya tidak sistematis dan sama sekali tidak rapi. Yang pada akhirnya tulisan itu cukup membosankan untuk dibaca. 


Kompetisi Sains Madrasah 2014

Saya tidak suka masa lalu, karena kelak saya tidak akan hidup di masa lalu. Kelak saya akan hidup di masa depan.
Tapi karena masa depan masih belum jelas, saya pikir ada baiknya kalau terlebih dahulu saya melihat masa lalu.

***
Setelah post ini saya akan menulis (mendokumentasikan) lebih banyak tentang masa lalu saya. Masa lalu yang indah, sedih, menyedihkan, menyakitkan, dan yang membahagiakan. Masa lalu yang akan sangat sayang jika ia terlupakan begitu saja.
Untuk kali ini saya akan bercerita tentang kisah saya setahun yang lalu, di Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2014.

Pada Dasarnya Saya Sangat Tertarik Dengan Ilmu Fisika


Saya sangat tertarik dengan ilmu fisika, dan oleh karena itu saya selalu menyempatkan diri untuk belajar ilmu fisika secara mandiri. Jika ada kesulitan saya bertanya pada guru, atau siapapun yang dapat saya tanyai. Menghabiskan waktu luang dengan membaca buku, mengidentifikasi, dan melatih analisis fisika.
Hari-hari saya selalu penuh dengan rasa penasaran. Penasaran terhadap pertanyaan-pertanyaan kecil dan besar dari fisika. Rasa penasaran yang benar-benar mengasyikkan.

KSM Bidang Fisika Tingkat Kabupaten


(2014) Sampai akhirnya datanglah berita gembira dari teman saya, pengurus OSIS bidang pendidikan di sekolah saya (MA Raudlatul Ulum). Ia menjelaskan tentang akan diadakannya seleksi tingkat kabupaten Olimpiade untuk anak madrasah, yang namanya Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Dan ia menjelaskan bahwa ia telah mengajukan saya ke pihak sekolah untuk mewakili bidang Fisika.
Terhitung ada rentang waktu 7 hari sejak saya diberitahu dan waktu lomba itu akan dilaksanakan. Seumur-umur saya belum pernah mengikuti lomba atau olimpiade semacam ini, dan ini adalah pertama kalinya. Apa yang dapat dipelajari selama 7 hari? Apakah soal olimpiade dapat dipelajari hanya dalam waktu 7 hari? Tentu saja tidak. Tapi untungnya saya telah menghabiskan banyak waktu saya untuk belajar ilmu fisika (yang salah satunya adalah belajar soal olimpiade). Maka dalam rentang waktu 7 hari itu saya cukup mengulang sedikit saja.
Saya sama sekali tidak cerita kepada orang tua (dan keluarga) tentang hal ini. Saat itu Bapak saya sedang stroke, saya khawatir jika saya memberitahu tentang lomba ini, beliau akan kepikiran tentang saya. Maka dari itu saya tidak cerita sama sekali. 
Hanya ketika pagi hari sebelum berangkat lomba, akhirnya saya bercerita pada Ibu saya tentang lomba itu, dan saya yakin Ibu saya merahasiakan itu dari Bapak saya. 
Saya berangkat ke sekolah, lalu diantar pihak sekolah ke tempat lomba, mengerjakan soal, lalu pulang.
Besok adalah pengumuman, dan saya mendapat juara pertama.
Barulah saya bercerita pada Bapak saya tentang prestasi itu. 

Tingkat Provinsi


Setelah mengikuti KSM tingkat kabupaten, selanjutnya saya mewakili Kabupaten Pati dalam KSM tingkat Provinsi.
Tersedia selang waktu sekitar satu bulan setelah KSM tingkat kabupaten, dan saya memanfaatkan waktu itu untuk terus memantapkan pemahaman fisika saya. 
Selang satu bulan, lomba itu akhirnya dilaksanakan.
Pengumuman hasil lomba diberitahukan seminggu setelah lomba itu.
Dan hasilnya?
Ah... Sebenarnya hari ini sudah pengumuman, tapi server web kementrian agama sedang down, sehingga saya belum bisa melihat ketika pengumuman itu disampaikan.
Besoknya pengumuman itu baru bisa dibuka. Dan... saya juara pertama!
Ouh... betapa senangnya saya, Bapak-Ibu saya, dan juga sekolah saya.

Anak Kampung Yang Terdampar di Makassar


Puncak dari Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ini adalah ketika akhirnya saya mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk bidang Fisika MA pada KSM tingkat nasional di Makassar.
Saya menjadi orang pertama di keluarga saya yang pernah naik pesawat terbang. Iya, saya terbang naik pesawat dari Semarang menuju Surabaya dan kemudian menuju Makassar.
Uh... melihat awan yang indah dari dalam pesawat.
Ketika sampai di Makassar, saya diantar menuju hotel Grand Clarion. Hotel besar berbintang lima. Di sinilah saya kelihatan noraknya. Melihat kunci pintu memakain kartu, pancuran air yang bisa diatur hangat/dingin, dan masih banyak lagi lainnya.
Nah, intinya setelah itu saya ngikutin prosedur lomba. Hari kedua tes teori, hari ketiga tes eksperimen, hari keempat bebas mau ngapain, hari kelima pengumuman..
Alhamdulillah, saya dapet medali perak dengan hadiah 10 juta.

Ini foto saya bersama seluruh kontingen dari Jawa Tengah. Saya yang berdiri di belakang, pake peci hitam.


Perjalanan KSM Belum Selesai, Saya Diundang Ke ITB


Apakah dengan berakhirnya lomba, kegiatan KSM selesai? Ternyata tidak. Bagi para pemenang (medali emas, perak, dan perunggu), mereka diundang untuk mengikuti pelatihan selama 2 minggu di ITB (Institut Teknologi Bandung). Dan saya adalah salah satu yang ikut diundang ke ITB.

(Ini foto kelas Fisika setelah senam pagi di hotel Lotus Bandung, saya yang pake kaos item & celana training hijau)

(yang ini foto bersama di depan ITB. Saya ada di atas, nomer tiga dari kiri)

Sebenarnya masih ada banyak foto lagi, besok-besok saya upload lagi...

***

Setelah pernah terbang ke Makassar, diundang ke Bandung, sekarang akhirnya saya ada di Semarang. Kuliah di Undip. 
Apakah di Undip ini saya dapat menjadi seperti (atau bahkan melebihi) satu tahun yang lalu, ataukah saya hanya akan nglokro
Semoga saya dapat berprestasi.. Amin.

Kamis, 17 September 2015

Sedang Bingung

Saya sedang bingung, sedang malas menulis. Bukan karena tidak ada ide, karena kebetulan saya punya banyak ide. Bukan juga karena sibuk, karena aih, saya ini sibuk apa sih..
Rasanya malas. Sudah duduk di depan laptop, sudah siap dengan ide, tapi tiba-tiba mandek di pertengahan jalan.
***
Semoga saya bisa mengatasi keadaan ini, dan kembali aktif menulis lagi. Ada banyak hal yang ingin saya tulis, dan saya tidak ingin ide-ide itu menguap begitu saja sebelum sempat saya tulis.

Senin, 14 September 2015

Ricky Elson: Berkarya Untuk Bermanfaat

Berikut ini video inspirasi dari Ricky Elson saat mengisi acara Inspirasi Ramadhan di Masjid Salman ITB. Sangat inspiratif dan menggugah semangat.
Saya bertemu video ini dalam waktu yang sangat tepat, saat saya hampir kehilangan seluruh semangat.

Terima kasih Salman TV yang sudah meng-upload video ini ke Youtube.

Sabtu, 12 September 2015

9 Alasan Kenapa Kalian Yang Nggak Ikut UCP 2015 Patut Menyesal



Huh.. rangkaian kegiatan UCP (Undip Creative Preneur) 2015 sudah selesai.
Capek? Hm.. capek sih, tapi saya seneng banget. Asik lah, pokoknya. Padahal awalnya saya nyesel (banget) udah terlanjur mbayar 20.000 buat ikut acara ini. Pengen nggak ikut, tapi udah bayar.. Ya udah akhirnya saya ikut acara ini (walaupun males).
Tapi...
Setelah ngikutin seluruh kegiatannya, saya sadar kalo saya keliru. Acara ini asik banget, guys.. dan saya berani mastiin kalo temen-temen yang nggak ikut acara ini cuma gara-gara males (hari Sabtu), mereka bakal nyesel banget. Percaya deh.
Kenapa? Kenapa mereka patut menyesal? Ini dia 9 alasannya:

1. Pertama kali masuk ruangan, kamu bakal dapet snack 


spaghetti-bolognese

(gambarnya cuma ilustrasi) Snack-nya ada tahu bakso, roti goreng isi coklat sama air minum. Asik lah, kalo misalnya dihitung-hitung harganya, mungkin sekitar 4.000. Lumayan buat anak kos..

2. Seminar Pertama Diisi Oleh Mas Hartiantoro



Siapa dia? Dia ketua dari RnB (Research and Business) Undip. Mawapres S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Undip. Masih kuliah, tapi udah punya usaha Lumpia Bakso yang omzetnya terus naik. Udah 3 kali lolos PIMNAS, dan untuk tahun ini dapet dana 25 juta dari Dikti.
Dia nyampein materi kewirausahaan, cerita kehidupannya dan lain-lain, yang pasti inspiratif banget..

3. Hiburan musik dari Science Acoustic Big Band (SABB)


Setelah nerima materi dari Mas Hartiantoro, kami dihibur dengan nyanyian dan musik merdu dari SABB (Science Acoustic Big Band)

4. Seminar Wirausaha oleh Owner Kedai Surti



Kedai Surti ini semacam kafe atau tempat tongkrongan anak muda yang terkenal di Semarang. Sebuah kafe yang cozy dengan menu-menu makanan jadoel yang dikemas dengan gaya kekinian. Menu utama yang udah bikin Kedai Surti ini nghits banget di kalangan anak muda adalah kue cubits. Omzetnya tahun ini udah gede banget.
Nah, siapa owner dari Kedai Surti ini? 
Mereka adalah empat orang mahasiswa Undip (masih mahasiswa) yang punya jiwa wirausaha tinggi. Keren kan.. masih mahasiswa tapi udah punya usaha yang sukses. Perwakilan yang ngasih seminar UCP tadi pagi adalah mas X (waduh, saya lupa namanya, nggak saya catet). Dari presentasinya, saya nangkep kalo mas X ini bener-bener sosok anak muda gaul yang gila, yang kegilaannya nggak bisa saya ungkapin dengan kata-kata.

5.  Game Membuat Perusahaan


Setelah capek nerima materi seminar, selanjutnya kami main games. Mulai dari game semacam cerdas cermat, terus game membuat perusahaan.
Di game membuat perusahaan ini, kami diminta untuk membuat/memikirkan sebuah produk inovatif dari benda yang diberikan panitia. Ada yang punya ide buat Es Balon, Bubur Pepaya, Jasa Blender, sama Waky WakeCup. 
Nah, saya ada di perusahaan yang buat Waky WakeCup.

6. Makan Siang Yang Waw...

Steak and Fries
Seluruh kegiatan UCP pagi sudah selesai, dan sekarang waktunya untuk makan siang..!
Di sini kita dapet menu makan yang menurut saya waw banget. Makanannya tuh nasi, ayam, sambel, kacang panjang, soun, sama krupuk. Kalo diitung-itung sekitar 10.000. Lumayan banget lah buat anak kos..

7. Perjalanan Menuju Kampung Batik


(ini saya poto dari atas motor) Selesai makan, selesai sholat, kegiatan UCP diteruskan di Kampung Batik, Desa Rowosari Semarang. Dari FSM kami pergi bareng-bareng ke sana, ada yang boncengan motor sama temen, dan ada yang diboncengin sama kakak tingkat.
Itung-itung jalan-jalan lah... Udah sebulan di Semarang tapi belum pernah jalan kemana-mana, nah kegiatan UCP ini bisa jadi wadah jalan-jalan gratisan (buat yang mbonceng)... asik lah.


8. Melihat Proses Pembuatan Kain Batik


Setelah sampe di Kampung Batik, Mbak Pemandu langsung mandu kami keliling-keliling sanggar batik.. nunjukin step by step proses pembuatan kain batik. Mulai dari menenun kain, mendesain, membatik, mewarnai, membilas, dan menjemur. Kami juga diperlihatkan pembuatan batik cap, diperlihatkan alat-alat dengan pola tertentu yang buat bikin batik cap. Keren dah..

9. Kesempatan Membatik



Nah, ini bagian yang paling menarik. Kami diberi kesempatan untuk membatik secara berkelompok. Iya, membatik. Kami membatik dengan desain batik yang sudah dibuatkan.
Walaupun desain batiknya udah dibuatin, ternyata eh ternyata kami semua kesulitan. Membatik tidak semudah seperti apa yang terlihat. Membatik bukan cuma sekedar menggerakkan canting mengikuti pola yang sudah ada. Lebih dari itu, butuh pengalaman, teknik dan kehati-hatian. Kalo nggak punya ketiga aspek itu, jadinya ya... bisa dilihat sendiri, kayak yang di atas itu.
Dengan mengerahkan seluruh kemampuan, akhirnya kelompok saya bisa menyelesaikan membatik (walaupun belepotan). Ini dia hasilnya:


 ***

Kebayang kan, betapa beruntungnya mereka yang udah mau ikut kegiatan ini. Kegiatan keren yang biayanya murah sekali. Cuma bayar 20.000, kita dapet snack, makan siang, minum, seminar, pengalaman, latihan membatik dan masih banyak lagi lainnya. Bagus banget.

Jumat, 11 September 2015

Ini Apa? Sapinya Anak Peternakan Lepas Atau...

Tadi sore saya berkumpul bersama teman-teman fisika 2015 (dan kakak tingkat) di halaman Gedung Geothermal FSM Undip untuk membahas mengenai kegiatan Undip Creative Preneur besok hari Sabtu.
Nah, sebelum kumpul-kumpul itu resmi dibuka, ada kejadian menarik nih..
Ini dia:
Sapi? Iya, itu sapi..
Sapi siapa? Entahlah.. Temen-temen nyeletuk, "wah, sapinya anak peternakan lepas tuh.."

Sapinya malu-malu di depan pos satpam Fak. Psikologi

Oh.. ternyata si sapi mau belajar Psikologi..

Kamis, 10 September 2015

Musik Jawa Syahdu di Widya Puraya

Ketika saya hendak masuk ke dalam gedung Widya Puraya Undip, ada alunan musik jawa merdu yang menyambut saya.
Awalnya saya berpikir kalau suara musik itu dihidupkan secara elektronik, ada file mp3 musik yang tinggal di-play, gitu aja. Kemudian saya menyempatkan diri untuk mencari-cari sumber suara, dan akhirnya saya tertegun ketika menyadari bahwa musik itu bukanlah sekedar musik yang di-play secara elektronik.
Itu musik asli! Yang dimainkan langsung oleh angin!
Angin? Iya, angin.. Keren banget!
Ini sumber bunyinya.
Nama alatnya Genta Nada, untuk yang di gedung Widya Puraya Undip ini Genta Nadanya versi musik Jawa.
Siapapun yang pertama kali berinovasi membuat alat musik ini, ia pasti kreatif banget, punya feel musikalitas yang tinggi... Salut.

Ketika angin bertiup, alat ini akan memainkan nada-nada merdu.

***
Sebenarnya saya sudah merekam video ketika alat ini bermusik, dan saya hendak mengunggahnya. Tapi sayangnya, berhubung koneksi internet saya cukup lemah, butuh waktu yang sangat lama untuk meng-upload videonya, dan saya mengurungkan niat saya untuk meng-upload tersebut di blog ini.

Jadi, kalo kamu pengen mendengar alunan musik itu, silahkan mampir ke gedung Widya Puraya Undip.


Salah Kaprah Kita Tentang "Hack"


Pernah mendengar istilah hack? Tentu saja pernah. Apalagi buat kamu  pengguna Linux, yang di mata banyak orang sangat identik dengan seorang programmer keren yang hobinya nge-hack akun sosmed orang (padahal aslinya nggak bisa sama sekali).

Dalam pandangan umum, Hack adalah proses menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer untuk kemudian melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Orang yang melakukannya disebut Hacker atau dalam Bahasa Indonesia disebut Peretas.
Tapi, apakah memang seperti itu?
Awalnya saya juga berpikir seperti itu. Tapi, setelah kemarin saya melihat keterangan dari kawan facebook saya (lebih tepatnya saya follow dia), mas Ainun Najib, yang merupakan inisiator situs kawalpemilu.org, Hackaton Merdeka, dan lain-lain, saya dapet pengertian baru mengenai kata hack.
Kata dia:
Istilah hack itu memang salah kaprah di kita. Telah mengalami majas peyorasi. Padahal esensi kata hack adalah mencapai hasil dengan cara tercepat, termudah, terefektif dan terefisien.
Peyorasi berarti perubahan makna menjadi buruk.  Nah, kata hack adalah salah satu yang telah mengalaminya. Yang semula berarti proses mencapai hasil dengan cara tercepat, termudah, terefektif dan terefisien berubah menjadi proses menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer untuk kemudian melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
Dengan mengetahui esensi sebenarnya dari kata hack ini, saya telah dapat memahami banyak hal dengan lebih baik. Dalam konteks engineering, saya sering sekali bertemu dengan kata Lifehack, seperti di sini, saya membaca dan menikmati tulisan itu, tapi tidak sekalipun mengerti arti  kata lifehack itu sendiri. Baru setelah tahu arti sebenarnya dari kata hack, saya tahu arti kata tersebut.


Rabu, 09 September 2015

Boot Linux Mint dengan Logo Diponegoro Muda

Lagi iseng-iseng buat modifikasi Linux Mint saya. Salah satu yang saya lakukan kali ini adalah mengganti logo ketika leptop saya mulai boot.
Normalnya, ketika leptop dengan OS Linux Mint dihidupkan (boot), maka akan muncul logo Linux Mint, seperti ini:

Nah, saya pengen mengganti logo tersebut dengan gambar baru.
Gambar apa?
Saya kepikiran untuk menggantinya dengan gambar logo ODM (Orientasi Diponegoro Muda) 2015 yang telah sedikit saya modifikasi. Dan akhirnya boot pada leptop saya menjadi seperti ini:


Kalo kamu pengen menggantinya juga, ini tutorialnya buat kamu:
1. Pertama, pastikan kalo sistem operasi leptop kamu adalah Linux (dalam hal ini Linux Mint)
2. Download gambar ini:
3. Simpan dengan nama logo.png
4. Kalau sudah, login sebagai root. Buka terminal, ketikkan
sudo nautilus 
(lalu masukkan password kamu)
5. Masuk ke direktori Computer
6. Lalu ke direktori lib/plymouth/themes/mint-logo
7. Nah, di situ kamu akan menemukan gambar logo Linux Mint bernama logo.png. Hapus file tersebut, dan gantikan dengan Gambar Diponegoro Muda kamu yang bernama logo.png
8. Kalau sudah, buka terminal dan ketikkan:
sudo update-initramfs -u
(masukkan password kamu)
9. Tunggu sampai selesai
10. Sudah

Kalau sudah, rasakan sensasinya ketika leptop kamu boot dengan logo Diponegoro Muda..