Kamis, 10 September 2015

Salah Kaprah Kita Tentang "Hack"


Pernah mendengar istilah hack? Tentu saja pernah. Apalagi buat kamu  pengguna Linux, yang di mata banyak orang sangat identik dengan seorang programmer keren yang hobinya nge-hack akun sosmed orang (padahal aslinya nggak bisa sama sekali).

Dalam pandangan umum, Hack adalah proses menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer untuk kemudian melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Orang yang melakukannya disebut Hacker atau dalam Bahasa Indonesia disebut Peretas.
Tapi, apakah memang seperti itu?
Awalnya saya juga berpikir seperti itu. Tapi, setelah kemarin saya melihat keterangan dari kawan facebook saya (lebih tepatnya saya follow dia), mas Ainun Najib, yang merupakan inisiator situs kawalpemilu.org, Hackaton Merdeka, dan lain-lain, saya dapet pengertian baru mengenai kata hack.
Kata dia:
Istilah hack itu memang salah kaprah di kita. Telah mengalami majas peyorasi. Padahal esensi kata hack adalah mencapai hasil dengan cara tercepat, termudah, terefektif dan terefisien.
Peyorasi berarti perubahan makna menjadi buruk.  Nah, kata hack adalah salah satu yang telah mengalaminya. Yang semula berarti proses mencapai hasil dengan cara tercepat, termudah, terefektif dan terefisien berubah menjadi proses menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer untuk kemudian melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
Dengan mengetahui esensi sebenarnya dari kata hack ini, saya telah dapat memahami banyak hal dengan lebih baik. Dalam konteks engineering, saya sering sekali bertemu dengan kata Lifehack, seperti di sini, saya membaca dan menikmati tulisan itu, tapi tidak sekalipun mengerti arti  kata lifehack itu sendiri. Baru setelah tahu arti sebenarnya dari kata hack, saya tahu arti kata tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar