Minggu, 20 September 2015

Pola Pemanggilan Nama


Setelah lebih dari satu bulan tinggal di Semarang, khususnya di wilayah Undip, saya menyadari sebuah pola yang sangat berbeda dari apa yang sebelumnya saya rasakan di Desa saya.
Ini tentang pola dalam pemanggilan nama.
Setahu saya, kalau ada orang dengan nama panggilan "Aris", maka saya memanggilnya (menyapa) dengan berkata "Ris..." Kalau ada orang bernama "Danu", saya akan memanggil "Nu.. Danu"
Nah, selama di Undip ini saya melihat kalau yang terjadi adalah kebalikannya. Jika saya memanggil orang dengan potongan belakang nama panggilannya, di sini orang-orang (mahasiswa--yang anak kota) memanggil dengan potongan depan dari nama.
Maka, orang dengan nama panggilan "Aris" akan disapa "Ar..", dan nama "Danu" akan disapa "Dan.."
Rasanya aneh di telinga saya.

***
Di balik rasa aneh di telinga saya ketika mendengar itu, sebenarnya ada hal yang sangat menarik untuk dikaji. Apa? Ya itu tadi, tentang pola pemanggilan nama. Orang-orang di daerah saya bisa dikategorikan ke dalam orang-orang Desa, dan orang-orang di sini (mahasiswa) bisa dikategorikan dalam kalangan orang kota. Kenapa orang desa memanggil dengan potongan nama belakang, sedangkan orang kota memanggil dengan potongan nama depan?

0 komentar:

Posting Komentar