Rabu, 12 Agustus 2015

Tentang Ujian Mandiri


(Ini cuma karang-karangan saya)

Di balik dalih bahwa ujian mandiri memberi kesempatan pada siswa buat masuk perguruan tinggi, ujian mandiri sebenernya juga merupakan ladang uang yang sangat efektif bagi perguruan tinggi itu sendiri.
Ujian mandiri, karena posisinya sebagai kesempatan terakhir, bakal diikutin hampir seluruh siswa yang masih bingung belum dapet tempat kuliah. Nah, kebingungan mereka itulah yang dimanfaatin perguruan tinggi untuk meraup untung besar yang dikemas dalam konteks memberi kesempatan.

***

Saya tertarik banget buat ngamatin besar biaya pendaftaran ujian mandiri beberapa universitas… dan lebih tertarik lagi kalo besar biaya pendaftaran itu dikaliin ama jumlah pendaftar, alias saya tertarik ama uang yang didapat universitas lewat ujian mandiri. Berapa jumlah duitnya? Gila! Duitnya banyak buanget!

Nih uang yang didapet beberapa universitas:
  • Universitas Indonesia
Biaya pendaftaran Rp 300.000, jumlah pendaftar 41.271. Uang yang didapat Rp 12.381.300.000 (dibaca: dua belas milyar tiga ratus delapan puluh satu juta tiga ratus ribu rupiah)
  • Universitas Gadjah Mada
Biaya pendaftaran Rp 300.000, jumlah pendaftar 28.603. Uang yang didapat Rp 8.580.900.000 (dibaca: depalan milyar lima ratus delapan puluh juta Sembilan ratus ribu rupiah)
  • Universitas Diponegoro (Ini kan blog tentang Undip, makanya saya tulis)
Biaya pendaftaran Rp 300.000, jumlah pendaftar 26.480. Uang yang didapat Rp 7.944.000.000 (dibaca: tujuh milyar sembilan ratus empat puluh empat juta rupiah)
  • dan masih banyak lagi universitas lainnya.
Saya sih nggak tahu seberapa besar uang itu menurut pihak universitas, tapi kalo menurut saya uang itu gueedhe banget!
Nggak kebayang kalo uang sebanyak itu saya buat beli es cendol, bisa-bisa tuh es cendol bisa buat renang orang se-Indonesia. Eh salah, nggak kebayang kalo uang sebanyak itu dialokasikan buat riset ilmu pengetahuan di Indonesia, pasti bakal nggak kebayang gimana jadinya!
Lokasi: Trangkil, Pati Regency, Central Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar